Berbagai dampak buruk akan menimpa negara indonesia jika Prabowo Subianto Terpilih menjadi Presiden RI indonesia. Prabowo Subianto memiliki TRACK RECORD yang sangat buruk jadi, Prabowo tidak pantas menjadi presiden Indonesia.
Prabowo Presiden Indonesia |
Salah satu Keburukan Prabowo Subianto yaitu, Dalam perjalanan hidupnya ia adalah se-orang pemimpin pembunuhan rakyat indonesia dan Pelaku Penculikan aktivis 1997/1998 di jaman Soeharto semasih menjadi pemimipin negara indonesia. di kutip dari (Wikipedia.org).
Dari sini kita sudah bisa menyimpulkan seorang penjahat tidak pantas menjadi pemimpin atau malah menjadi presiden indonesia. Di sini saya juga berbagai "Apa Kata Pengguna Internet Jika Prabowo Subianto Menjadi Presiden".
Dampak Buruk Jika Prabowo Jadi Presiden Bagi Pengguna Internet
Karena dugaan kasus pelanggaran HAM yang dilakukannya, Prabowo pernah dicekal oleh Amerika, dan beberapa negara lain pun menaruh stigma buruk pada beliau. Bagian lucunya adalah Prabowo kemudian melakukan pembelaan diri dengan menyamakan pencekalan dirinya dengan pencekalan Nelson Mandela.
Memang tidak semua tokoh yang dicekal oleh Amerika adalah penjahat, beberapa diantaranya adalah Nelson Mandela dan Yasser Arafat, tapi Prabowo jelas tidak bisa disamakan dengan kedua tokoh tersebut yang mendapat banyak dukungan dari negara lain, bahkan PBB sempat memindahkan rapat pembahasan mengenai Palestina dari sebelumnya di Amerika menjadi di Swiss agar Yasser bisa ikut serta. Dalam kasus Prabowo tidak ada cerita heroik yang bisa dibanggakan, dia dicekal bukan karena alasan politis melainkan karena kejahatan HAM.
Saya tidak mau nantinya presiden yang terpilih tidak bisa mengikuti rapat PBB karena ditolak oleh negara lain, saya akan malu jika punya presiden yang dicekal di banyak negara. Bukannya semakin terbuka dengan pergaulan internasional, keterpilihan Prabowo sebagai presiden justru bisa membuat Indonesia semakin dikucilkan di dunia internasional.
Memang tidak semua tokoh yang dicekal oleh Amerika adalah penjahat, beberapa diantaranya adalah Nelson Mandela dan Yasser Arafat, tapi Prabowo jelas tidak bisa disamakan dengan kedua tokoh tersebut yang mendapat banyak dukungan dari negara lain, bahkan PBB sempat memindahkan rapat pembahasan mengenai Palestina dari sebelumnya di Amerika menjadi di Swiss agar Yasser bisa ikut serta. Dalam kasus Prabowo tidak ada cerita heroik yang bisa dibanggakan, dia dicekal bukan karena alasan politis melainkan karena kejahatan HAM.
Saya tidak mau nantinya presiden yang terpilih tidak bisa mengikuti rapat PBB karena ditolak oleh negara lain, saya akan malu jika punya presiden yang dicekal di banyak negara. Bukannya semakin terbuka dengan pergaulan internasional, keterpilihan Prabowo sebagai presiden justru bisa membuat Indonesia semakin dikucilkan di dunia internasional.
Lalu apa hubungan dengan Dampak Bagi pengguna internet?
Memang benar Prabowo adalah orang yang paling di takuti oleh bangsa lain. Prabowo tidak takut indonesia di Boikot oleh negara lain, menurutnya kebutuhan sudah terpenuhi di indonesia ngapain butuh negera lain?.
Itu menurut Prabowo Subianto , Menurut pengguna internet beda lagi ceritanya :
Semua orang sebagai pengguna internet sangat protes dengan hal ini, penghasilan Publisher setiap hari dari negara lain yaitu Amerika Serikat (AS). Jika Negara indonesia di boikot oleh negara lain maka pencari devisa seperti para pembisnis online akan kehilangan pekerjaan. Lagi-lagi Google adsense jika di buka akan muncul " not supported in your country ".
Pastinya pengguna internet lainnya juga akan ikut protes , jika situs besar seperti Facebook , twitter , BBM, Whatsapp, Google memboikot negara indonesia , tentunya akan muncul " not supported in your country " dan tidak bisa di gunakan di negara indonesia.
Itulah dampak buruk jika Prabowo Subianto jadi Presiden Indonesia. Bagi anda pengguna internet yang masih ingin Facebookan, Twitteran, BBMan, masih ingin mencari informasi di Google.com, Jangan pernah memilih Prabowo Subianto sebagai Presiden RI 2014.
Kata: (by. Aris, Denok, Lucky, Sinta, Amalia dan pengguna internet lainya) begitu ungkapnya!
Kata: (by. Aris, Denok, Lucky, Sinta, Amalia dan pengguna internet lainya) begitu ungkapnya!
Sedikit tambahan jangan pernah juga memilih Daftar Capres di bawah ini.
Angkatan Tua, Cita Rasa Orde Baru
Menurut Habibie, salah satu kriteria calon presiden yang cocok saat ini adalah mereka yang berusia 40 hingga 60 tahun, lebih dari 60 tahun sebaiknya tidak usah ikut bursa calon presiden dan memberikan kesempatan kepada kaum muda untuk memimpin. Kaum tua sebaiknya pensiun dari dunia perpolitikan dan menjadi negarawan.
Saya setuju dengan Habibie, usia bukan hanya terkait dengan kondisi fisik, tapi juga pola pikir. Zaman terus berganti, dunia semakin berkembang, ada banyak pengetahuan baru yang umumnya tidak bisa diterima dengan menggunakan pola pikir yang lama. Sekarang bukan zaman dimana komunisme dan anarkisme dianggap tabu, sekarang bukan zaman dimana keturunan Cina Tionghoa dibedakan statusnya dengan pribumi, sekarang bukan zamannya pemerintahan otoriter yang bisa menghukum rakyat seenaknya.
Tahun ini, Prabowo berusia 62 tahun, ini artinya Prabowo tidak cocok dengan kriteria Habibie. Tapi bagi saya, masalahnya bukan hanya pada usia. Lebih dari itu, Prabowo, bersama dengan Wiranto, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, dan Akbar Tandjung adalah golongan tua “lulusan” dari partai Golkar, partainya rezim orde baru yang otoriter, korup, dan penuh dengan kasus pelanggaran HAM. Sebagai lulusan partai beringin, maka pola pikir Prabowo tidak akan jauh dari pola orde baru, karena mereka mendapat didikan dari rezim yang sama dan bergaul dengan orang-orang yang sama (sepemikiran).
Menurut Habibie, salah satu kriteria calon presiden yang cocok saat ini adalah mereka yang berusia 40 hingga 60 tahun, lebih dari 60 tahun sebaiknya tidak usah ikut bursa calon presiden dan memberikan kesempatan kepada kaum muda untuk memimpin. Kaum tua sebaiknya pensiun dari dunia perpolitikan dan menjadi negarawan.
Saya setuju dengan Habibie, usia bukan hanya terkait dengan kondisi fisik, tapi juga pola pikir. Zaman terus berganti, dunia semakin berkembang, ada banyak pengetahuan baru yang umumnya tidak bisa diterima dengan menggunakan pola pikir yang lama. Sekarang bukan zaman dimana komunisme dan anarkisme dianggap tabu, sekarang bukan zaman dimana keturunan Cina Tionghoa dibedakan statusnya dengan pribumi, sekarang bukan zamannya pemerintahan otoriter yang bisa menghukum rakyat seenaknya.
Tahun ini, Prabowo berusia 62 tahun, ini artinya Prabowo tidak cocok dengan kriteria Habibie. Tapi bagi saya, masalahnya bukan hanya pada usia. Lebih dari itu, Prabowo, bersama dengan Wiranto, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, dan Akbar Tandjung adalah golongan tua “lulusan” dari partai Golkar, partainya rezim orde baru yang otoriter, korup, dan penuh dengan kasus pelanggaran HAM. Sebagai lulusan partai beringin, maka pola pikir Prabowo tidak akan jauh dari pola orde baru, karena mereka mendapat didikan dari rezim yang sama dan bergaul dengan orang-orang yang sama (sepemikiran).
Memilih Prabowo sebagai presiden berisiko untuk menghidupkan kembali rezim orde baru, terlebih Prabowo dekat dengan Soeharto (menantunya gitu lho), dan sama-sama berasal dari kalangan militer. Memilih Prabowo sama halnya dengan mengkhianati reformasi yang telah diperjuangkan selama 15 tahun terakhir.
Baca Juga :