10 September 2014

Menghilangkan Kebiasaan Anak Menghisap Jempol

Setelah anda membaca tentang penyebab bagaimana seorang anak terbiasa menghisap jempol dan apa dampaknya ketika sudah terlalu lama dibiarkan, kini kita lanjutkan ke 7 cara menghilangkannya.

Namun bagi anda yang belum sempat mampir ke artikel sebelumnya, ada baiknya anda ketahui lebih dulu penyebab dan dampak kebiasaan buruk anak menghisap jempol di artikel Dampak Buruk Kebiasaan Anak Menghisap Jempol, sebelum anda melakukan 7 Cara Efektif Menghilangkan Kebiasaan Anak Menghisap Jempol.

Perlu diingat, cara mengatur anak sangat berbeda dengan mengatur orang yang telah tua. Meskipun memerlukan kesabaran yang lebih, namun sebenarnya mengatur anak kecil lebih mudah dari pada mengatur orang yang sudah besar.

Menghilangkan Kebiasaan Anak Menghisap Jempol

Mengatur anak kecil tidak boleh terlalu ditekan atau dipaksa, pelan-pelan kita nasehati, beri sesuatu agar anak lebih nurut. Nah di langkah-langkah berikut, anda sebagai orang tua harus tahu cara yang efektif dan cara yang seharusnya tidak anda lakukan atau seharusnya anda hindari untuk berusaha menghilangkan kebiasaan anak menghisap jempol.

1. Beri nasihat yang lembut
  • Cara efektif: saat anda melihat anak sedang menghisap jempol, buat anak sadar bahwa dia melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan, sebaiknya ucapkan,”dek, kamu lagi ngapain? Dari pada isep jempol, mending main yang lain yuk.”
  • Hindari: saat melihat anak sedang menghisap jempol, anda malah memaksa menarik tangannya dari mulutnya dan memberitahu bahwa itu tidak boleh dilakukan mulai hari ini juga.
2. Batasi waktu 
  • Cara efektif: batasi waktu anak memiliki kesempatan menghisap jempol, beri waktu-waktu tertentu anak boleh menghisap jempol misalnya sedang dalam perjalanan atau malam hari saja menjelang tidur. Setelah dia tertidur baru anda cabut jempol dari mulutnya pelan-pelan.
  • Hindari: melarang anak menghisap jempol kapanpun dan dimana pun.

3. Beri nilai dan pujian 
  • Cara efektif: ketika anak mampu tidak melakukan hisapan jempol dalam beberapa jam, beri nilai sesuai waktu, jika anak mampu tidak menghisap jempol selama 1 jam dalam sehari sejak bangun tidur, beri nilai 10, jika mampu tidak menghisap jempol selama 7 jam dalam sehari sejak bangun tidur, beri nilai 70 dan seterusnya, semakin besar nilai semakin besar pula hadiah yang akan diberikan, misalkan jika dapat nilai 100 anda memberi hadiah kaos baru, atau makanan favoritnya. Ini akan memotivasi anak untuk  menghentikan kebiasaan buruknya.
  • Hindari: memberikan hukuman dan teguran ketika memergoki anak sedang menghisap jempol.
4. Lapor 
  • Cara efektif: meminta anak untuk melaporkan diri kepada anda bahwa dia tidak menghisap jempol selama sekian jam, selain melatih kejujuran anak juga memotivasi anak untuk semakin lama tidak menghisap jempol, yang pasti motivasinya hadiah dulu untuk membiasakannya tidak menghisap jempol.
  • Hidari: berusaha memergoki anak sedang menghisap jempol, ini membuat anak menjadi tidak nyaman.
5. Ijinkan ketika sedang sakit
  • Cara efektif: saat anak sedang sakit, biarkan atau bolehkan dia menghisap jempol karena menghisap jempol memberikan rasa nyaman untuk anak.
  • Hindari: meskipun sedang sakit tetap tidak boleh menghisap jempol, kapanpun dan dimanapun tetap tidak boleh.
6. Beri contoh
  • Cara efektif: berikan contoh dengan tokoh favoritnya, misalkan anak senang sekali dengan masha, masha tidak pernah menghisap jempol malah doyan makan.
  • Hindari: membanding-bandingkan dengan temannya atau anak orang lain seusianya yang sudah tidak menghisap jempol lagi.
7. Oleskan sesuatu pada jempol
  • Cara efektif: berikan sesuatu yang dirasa tidak nyaman seperti rasa pahit atau pedas di jempolnya, tentunya bahan yang tidak membahayakan kesehatan anak. Contohnya kalau orang jawa mengoleskan Butrowali, sejenis bahan herbal untuk membuat jamu yang memberikan efek pahit namun dapat menambah nafsu makan anak.
  • Hidari: memberikan plester atau apapun yang membuat anak tidak nyaman dan tertekan.
Sebaiknya cara yang terakhir dilakukan ketika kebiasaan anak sudah benar-benar sulit dikendalikan, tetapi jika tetap bandel dan anda sudah kuwalahan, lebih baik konsultasikan ke dokter anak.