10 September 2014

Dampak Buruk Kebiasaan Anak Menghisap Jempol

Tidak dapat dipungkiri, setiap manusia pasti memiliki kebiasaan buruk. Sejak anak-anak hingga proses menuju dewasa, dalam tahapan itu pasti akan ada kebiasaan buruk yang menyertai.

Sebenarnya kebiasaan buruk dapat dihindari atau dihilangkan, tetapi upaya untuk menghilangkan kebiasaan buruk anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu, pahami baik-baik untuk berusaha menghilangkan kebiasaan buruk yang efektif pada anak.

Bagi anda yang memiliki seorang anak yang masih kecil dan memiliki kebiasaan buruk menghisap jempol, sebelum melakukan cara efektif menghilangkan kebiasaan anak menghisap jempol, alangkah baiknya anda mengetahui penyebab anak menghisap jempol dan juga dampaknya apabila tidak segera dihilangkan.
 
Efek Buruk Kebiasaan Anak Mengisap Jempol

Menurut dr. Dana Elliot Srither, kebiasaan buruk anak menghisap jempol dalam kurun waktu yang cukup lama, atau sejak balita hingga usia 8-9 tahun dapat mengakibatkan masalah orthodontik.

Apa itu orthodontik? Adalah pertumbuhan atau perkembangan bentuk wajah, rahang dan gigi yang sangat besar dan abnormalitas dentofasial.

Jika seseorang yang telanjur dewasa dan memiliki masalah orthodontik, untuk mengatasinya dapat di konsultasikan dengan dokter gigi, karena ilmu ortodonti adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari tentang pertumbuhan serta perawatan masalah tersebut.

Kembali lagi ke penyebab dan dampak dari kebiasaan anak menghisap jempol. Bayi atau balita menghisap jempol atau jari-jari yang lain untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar. Sebenarnya ini adalah tahap penting dalam pertumbuhan serta perkembangan anak.

Tetapi karena asiknya melakukan kebiasaan ini, anak menjadi terbiasa dan ketagihan untuk terus-terusan menghisap jempol, meskipun sudah menginjak usia lebih dari 5 tahun. Sebelum kebiasaan buruk ini berdampak negatif pada anak, perlu di waspadai dan segera dilakukan tindakan yang lebih untuk menghilangkannya.

Agar tidak menimbulkan efek buruk pada psikologi anak, para ahli menganjurkan orang tua untuk tidak terlalu memaksa anak menghentikan kebiasaan buruknya itu.

Anda sebagai orang tua perlu tahu penyebab anak menghisap jempol, kegiatan ini dilakukan anak untuk  mengekspresikan perasaan anak ketika merasa lelah, bosan bahkan marah.

Yang dilakukan anak untuk mengungkapkan emosional sebenarnya tidak hanya melakukan hisapan pada jempol dan jari-jari, ada kebiasaan lain seperti memegang telinga, memainkan rambut, mengucek-ucek selimut dan masih banyak lagi.

Dampak buruknya adalah ketika anak terlalu lama memiliki kebiasaan menghisap jempol, ditentukan dari seberapa lama, seberapa besar kekuatan hisapan dan frekuensi setiap harinya. Apabila anak terbiasa menghisap jempol sampai usia lebih dari 8-9 tahun, dampaknya masih bisa diatasi.

Tetapi jika kebiasaannya sudah parah hingga menimbulkan kerusakan pada gigi, maka harus dilakukan perawatan ortodontik kompleks dengan dokter gigi seperti yang telah saya terangkan diatas.

Nah sekarang anda sudah tahu penyebab dan dampak kebiasaan buruk anak menghisap jempol, mari kita lanjutkan ke cara mengatasinya dengan klik di 7 Cara Efektif Menghilangkan Kebiasaan Anak Menghisap Jempol.