29 Agustus 2014

Cara Mengatasi Sakit Hati Akibat Perselingkuhan

Siapa yang tak takut adanya perselingkuhan ketika sedang menjalin hubungan. Dalam kehindupan percintaan, perselingkuhan adalah hal yang paling sensitif dan berpengaruh terhadap kehancuran sebuah hubungan

Dampak dari perbuatan perselingkuhan sudah pasti bagi yang merasa diselingkuhi akan merasa tidak adil, kecewa, marah, sakit hati dan masih banyak lagi yang bercampur aduk didalam hati. Memang perselingkuhan adalah hal yang paling menyiksa bila sang “korban” masih mencintai pasangan yang diketahui telah berkhianat darinya.

Rasa trauma akan muncul paska mengalami kejadian itu, bisa saja bagi si korban perselingkuhan akan tidak lagi mau menjalin hubungan cinta dengan orang lain karena takut hal yang pernah dialaminya akan terulang kembali. Atau akan selalu curiga bagi setiap orang yang akan mendekati dan ingin mengajaknya dalam sebuah hubungan yang lebih dekat. Dan yang lebih parah lagi apabila seseorang yang pernah mengalami sakitnya dikhianati akan membalaskan kesakitannya kepada orang lain yang belum tentu orang lain itu akan melakukan hal yang sama terhadapnya, dan benar-benar mencintainya.
 
Cara Mengatasi Sakit Hati Akibat Perselingkuhan

Ketika seseorang sudah mulai bingung akan melangkahkan kehidupan cintanya kemana, dengan pengalaman pahit yang pernah mereka rasakan, sehingga ketakutan dan trauma terus menghantui. Ada beberapa cara untuk menghindari perbuatan yang “naif” untuk tidak mau menjalin hubungan cinta atau bahkan ingin membalas dendam kepada orang lain. Hindari cara tersebut dengan cara yang pernah diuraikan dari seorang konsultan pernikahan dan keluarga, Dr Laurie Moore.

1. Belajar dari pengalaman
Setiap pasangan yang memutuskan untuk berpisah akibat sebuah perselingkuhan, khususnya wanita yang menjadi korban, akan cenderung menyalahkan diri sendiri. Membiarkan pengalaman buruk yang pernah dialami yang dapat menghambat jalan di masa mendatang, itu adalah keputusan yang tidak baik. Segera jadikan pengalaman ini sebagai pembelajaran, lupakan dan fokus pada kehidupan yang akan datang.

2. Jangan mencurigai pasangan baru
Pasangan baru belum tentu sama seperti pasangan anda yang telah lalu, bisa saja dia benar-benar mencintai anda. Jangan cepat mencurigai, apalagi tanpa alasan dan rasa curiga itu muncul hanya karena trauma belaka. Jangan ragu untuk menanyakan hal yang mungkin anda merasa harus tahu kepada pasangan baru, kenali dia baik-baik, jangan anggap dia sama dengan pasangan anda dulu, dan pastikan bahwa anda menjalin hubungan dengan orang yang dapat anda percayai.

3. Segera move-on
Segera move-on seutuhnya, jangan takut untuk menceritakan hal pahit yang pernah anda alami ketika bersama dengan pasangan sebelumnya, pasti suatu waktu anda butuh waktu sendiri, dan ketika itu dia (pasangan baru) akan mengerti setelah anda pernah menceritakan hal itu.

4. Introspeksi diri
Jangan anda terlalu menyalahkan dia yang pernah mengkhianati anda, sebaiknya anda juga perlu introspeksi diri, pastikan dan buktikan bahwa anda benar-benar orang yang setia. Seperti yang dokter Moore katakan, “orang yang tidak bisa dipercaya akan cenderung menarik perhatian orang bersifat sama”.

5. Kenali keluarga
Tidak ada salahnya anda juga segera mengenali dan mengetahui latar belakang keluarga pasangan baru anda, menurut dokter moore, mereka yang memilih isu dengan kesetiaan, biasanya dipengaruhi oleh latar belakang keluarga.

Hidup tidak boleh hancur hanya karena masalah percintaan, utamakan masa yang akan datang, jadikan pengalaman sebelumnya sebagai pembelajaran hidup agar dikemudian hari anda tidak lagi mengalami, atau paling tidak tahu cara mengatasinya apabila mengalami hal yang sama.